SUMENEP | SIGAP88 – Anggota komisi IV DPRD Sumenep dari fraksi Demokrat H. Masdawi menyampaikan, pembangunan destinasi wisata pantai Lombang selama 25 tahun masih stagnan.
Masdawi menilai bahwa pemerintah tidak bisa maksimal dalam mengelola wisata tersebut.
“Selama 25 tahun pantai Lombang seakan kurang tersentuh pembangunan,” kata H. Masdawi. Kamis (18/04)
Padahal, kata Masdawi, destinasi pantai Lombang yang merupakan tempat destinasi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi dibandingkan dengan destinasi milik pemerintah kabupaten Sumenep lainnya
“Jadi, tidak sebanding lurus dengan pendapatan PAD yang diperoleh oleh destinasi Wisata Lombang” kata dia.
Namun, sambung Masdawi, dalam kepemerintahan Kabupaten Sumenep yang dipimpin oleh Bupati Ahmad Fauzi Wongsojudo saat ini sudah mulai nampak perhatian untuk membangun destinasi wisata pantai Lombang.
“Insya Allah tahun 2024 ini, pemerintah telah menyetujui untuk menganggarkan dana untuk pembangunan destinasi wisata pantai Lombang,” jelasnya.
Perencanaan pembangunan untuk destinasi tertua dan merupakan icon Kabupaten Sumenep itu akan difasilitasi
“Infrastruktur jalan masuk ke destinasi pantai lombang, pembangunan pujasera, akan di fasilitasi untuk banana boat,” paparnya
Masdawi, meminta agar pengelolaan wisata Pantai Lombang sebaiknya dipihak-ketigakan
“Pemerintah sekarang harus mengkaji potensi Destinasi Pantai Lombang, dan pengelolaannya nanti bisa di pihak ketigakan, karena Lombang wilayahnya saat ini sudah kepemilikan pemerintah,” ujarnya
Sehingga, sambungnya, destinasi wisata pantai Lombang akan lebih greget lagi untuk menyedot wisatawan.
“Saya sangat setuju apabila pengelolaan destinasi wisata pantai Lombang pengelolaannya di pihak ketigakan,” tuturnya
Masdawi menyinggung pada momen lebaran ketupat Disbudporapar Sumenep menaikkan tiket masuk ke wisata pantai Lombang sekitar 200 persen.
“Dalam pengelolaan wisata, harusnya kepada dinas memiliki peran. Bukan, hanya terobsesi dalam meningkatkan PAD semata” kata Masdawi
Harusnya, sambung Masdawi, perkembangan atau fasilitas yang ada pada wisata, itu juga perlu diperhatikan.
“Karena, banyak keluhan dari pengunjung, bahwa fasilitas di Pantai Lombang tidak sesuai dengan tiket masuk” urainya.
“Disbudporapar Sumenep terlalu dini menaikkan tiket masuk ke tempat wisata Lombang, karena fasilitas di sana masih sangat tidak memadai,” pungkasnya