Pamekasan | SIGAP88 – Musim kemarau yang melanda wilayah Kabupaten Pamekasan dan sekitarnya mengakibatkan beberapa Kecamatan dan Desa mengalami kekeringan serta kekurangan air bersih
Kepala Bidang Kedaruratan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Pamekasan A. Zainullah menyampaikan saat ini ada beberapa titik yang mengalami kekeringan, Desa kering kering langka dan kering kritis.
“Wilayah Kabupaten Pamekasan yang mengalami kering langka sebanyak 48 Desa dan kering kritis ada 29 Desa,” kata Zainullah, Selasa (24/10).
Dijelaskan Zainullah, ada tiga hal yang perlu pihaknya lakukan seperti jangka pendek dengan memanfaatkan air seperlunya dan pendistribusian air ketempat rawan kekeringan.
Selanjutnya, untuk jangka menengah dan jangka panjang dengan mencari sumber air seperti pengeboran di desa desa.
“Desa yang ada BUMDes sebaiknya mengembangkan pipanisasi kepada masyarakat,” ujarnya.
Zainullah mengaku bahwa anggaran dalam penanganan kekeringan dari APBD tidak habis, namun menipis
“Dikarenakan keterbatasan anggaran yang ada di BPBD maka kami melakukan langkah dengan berkolaborasi dengan Dinas terkait, baik pengiriman air ke lokasi kekeringan dan penambahan sumur bor baru,” jelasnya.
Zainullah menyinggung tentang dampak cuaca ekstrim yang disebut elnino dan dampaknya sangat besar, yang mengakibatkan debit air banyak yang mengalami kekurangan.
“Dampak elnino yang paling di rasa oleh kita adalah, akan terjadi kekeringan, sering terjadinya kebakaran, mengurangi ketahanan pangan dan banyaknya penderita penyakit,” tuturnya.
Maka, masyarakat harus peka dengan keadaan iklim elnino ini.
“Masyarakat harus melakukan antisipasi tentang hal ini agar tidak mengakibatkan timbulnya penyakit, baik demam berdarah dan dehidrasi,” pungkasnya.