SUMENEP | Sigap88 – Study banding yang dilakukan oleh semua kepala desa se Kabupaten Sumenep ke Bandung mendapat respon positif kepala desa yang ada di kecamatan Arjasa kepulauan Kangean.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Asosiasi Kepala desa (AKD), Nurul Anwar yang juga Kepala Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa bahwa, Study banding sebagai sarana untuk bertukar pikiran guna menambah wawasan, pengalaman dan motivasi antar desa
“Dari Study banding kita dapat menyerap peningkatan administrasi dan potensi desa,” kata ketua AKD kecamatan Arjasa
Desa dalam hal ini kata Kades Arjasa, sangat perlu menerapkan aplikasi dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Seperti Aplikasi DigDaya, merupakan aplikasi yang didalamnya mengenai tentang pelayanan desa.
“Aplikasi DigDaya merupakan aplikasi yang di dalamnya memuat tentang penduduk, aset desa, aparatur desa, produk hukum, potensi desa, UMKM dan portal informasi desa” kata Nurul Anwar
“Nantinya, melalui aplikasi ini akan lebih mempermudah mengetahui tentang desa, jadi masyarakat akan dapat menerima informasi langsung melalui aplikasi tersebut,” ujarnya.
Nono sapaan akrab kepala desa Arjasa menyampaikan kepada media sigap88.com, Selasa (13/8) bahwa potensi yang perlu dikembangkan di desa Arjasa mengenai peternakan seperti, peternakan kambing.
“Desa Arjasa mengembangkan Pendapatan Asli Desa (PADes) melalui pasar dan pengembangan alun alun,” tuturnya.
Terpisah, Kepala desa Kalinganyar menyampaikan terkait dengan administrasi desa memang sangat penting di kembangkan.
“Desa Kalinganyar yang notabenenya masyarakat petani, maka perlu mengembangkan sektor pertanian,” jelasnya.
Menurutnya, study banding bukan harus sama dengan potensi desa yang di tuju, akan tetapi bagaimana bisa mengembangkan desa sendiri melalui potensi yang ada.
“Alhamdulillah kami bersama masyarakat tani bersama sama menerapkan program pemerintah yaitu ketahanan pangan, dan melalui pembukaan lahan tidur, hasil panen di tempat kami mengalami surplus,” pungkasnya