SMPN 63 Surabaya Raih Anugerah Terbaik Sekolah Adiwiyata 2024

Jenjang SMP

127

Surabaya | SIGAP88 – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 63 Surabaya meraih penghargaan berupa Anugerah Sekolah Adiwiyata Terbaik pertama jenjang SMP dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi, kepada Kepala Sekolah SMPN 63, di Balai Pemuda Kota Surabaya, Selasa (25/6/2024)

Saat ditemui, Wakil Kepala (Waka) Kurikulum SMPN 63, Novida menyampaikan, selama ini program yang dijalankan untuk menjaga lingkungan sekolah hingga SMPN 63 meraih anugerah terbaik adalah dengan menanamkan kebiasaan baik pada para siswa supaya tidak membuang sampah sembarangan.

“Kita dari bapak ibu guru itu ada kerjasama yang baik untuk selalu mengingatkan para murid, supaya tidak membuang sampah sembarangan, dan akhirnya ya pelan-pelan mulai membiasakan anak-anak membuang sampah pada tempatnya,” jelas Novi

Baca Juga  Oktober 2024, Arus Petikemas PT TPS Tetap Kuat

Lebih lanjut, Novi menerangkan, awalnya kegiatan khusus yang diadakan untuk menjaga lingkungan adalah bersih-bersih bersama. Diungkapkan Novi, setiap hari Jumat ada proyek kebersihan lingkungan.

“Setiap hari Jumat itu kan kita ada proyek ya, untuk kurikulum Merdeka itu seperti membuat kompos. Kita mengedukasi anak-anak melalui kegiatan yang digerakkan oleh SMP selama ini itu melalui program Jumat bersih,” terangnya.

Mengingat lokasi SMPN 63 berada di Jalan Rusun Romokalisari, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, yang jauh dari lingkungan kota pusat, Novi menerangkan, para siswa SMPN 63 dibiasakan berwirausaha sejak dini supaya tidak jajan sembarangan dan bungkus jajannya berserakan di lingkungan.

Baca Juga  Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak Pemprov Jatim Temukan 22 Orang Positif Tuberkulosis di Kangean

“Lokasi sekolah kami tepatnya di daerah rumah susun Romokalisari Adventure, itu kan ada rusun, lokasinya sekolah saya itu di tengah-tengah situ di dalamnya. Maksudnya, lingkungannya tidak seberapa banyak yang jualan jajan, jadi kalau mau jajan tidak seperti yang sekolah-sekolah lain Itu kan banyak. Makanya, anak-anak ini diajari untuk berwira usaha, orang tuanya yang memang jualan, menitipkan jajan di UMKM, kita tidak ada kantin. Jadi UMKM itu titipan dari anak-anak, dan mereka itu bukan dari guru-guru,” tutur Novi.

Baca Juga  Dua Kapal Dharma Lautan Utama Evakuasi Peserta IFG Labuan Bajo

“Selain itu, untuk menitipkan jajan di UMKM tersebut, anak-anak juga ada piket yang nitip jualan di situ. Mereka dipiket untuk jadi petugas yang jualan di situ,” sambung Novi.

Novi menyampaikan, dengan anugerah Sekolah Adiwiyata dari Pemkot Surabaya ini, Ia berharap semoga program untuk menggalakkan menjaga kebersihan dan sadar buang sampah pada tempatnya bisa menjadi budaya.

“Ini harus lebih digalakkan lagi, harapannya supaya murid-murid tetap mencintai lingkungan. Maka, tetap selalu ingat membuang sampah pada tempatnya, tidak sembarangan,” pungkasnya.(*)

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE