SUMENEP | SIGAP88 – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sumenep, Madura menggelar Kick Off Meeting implementasi, Online Single Submission (OSS) Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) dan tata cara penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) bagi pelaku usaha di Kabupaten Sumenep, Selasa (11/06).
Kepala DPMPTSP Sumenep Dr. R. Abd Rahman Riadi menyampaikan, kegiatan sosialisasi ini merupakan kegiatan kick off meeting terkait dengan sosialisasi OSS RBA dan tentang pelaporan LKPM.
Sosialisasi di ikuti oleh para pengusaha di Kabupaten Sumenep, termasuk pengusaha besar menengah dan kecil dan akan berlangsung selama 4 hari yaitu, tanggal 11, 12, dan tanggal 26, 27 Juni 2024.
“Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman terhadap pengusaha agar memiliki pemahaman bahwa LKPM merupakan kegiatan yang wajib yang dilaporkan oleh pelaku usaha melalui website di OSS RBA,” ungkap Abd Rahman.
Hal tersebut, kata Abd Rahman sebagai upaya mendapatkan kondisi informasi perusahaan yang ada di Kabupaten Sumenep “seperti sudah maju atau ada permasalahan baik dari sisi permodalan atau yang lain”kata dia
Para peserta, sambung Abd Rahman, akan kami bantu termasuk cara menginput data, dengan pertama mempunyai akun di OSS. “Pada saat sudah mempunyai akun kita bimbing sampai mereka paham dan ini tidak ada kaitannya dengan pajak,” ujarnya.
“Ini tidak ada kaitannya dengan pajak, kita hanya ingin mengetahui berapa realisasi investasi,” tegasnya
Pihaknya juga telah realisasi investasi dari 2022 – 2023 sudah ada kenaikan dari OSS. “Dari 1,78 triliun dan di 2023 mencapai 2,1 triliun,” jelasnya
Bahkan Abd Rahman juga mengatakan bahwa, realisasi investasi juga mendukung pertumbuhan ekonomi
“Rumus pertumbuhan ekonomi ada 3 parameter yaitu, Investasi, konsumsi masyarakat atau daya beli Masyarakat dan belanja pemerintah,” terangnya.
Sesuai dengan apa yang diarahkan Bupati Sumenep Achmad Fauzi kita harus memakai produk dalam negeri, dengan tujuan uang yang beredar tidak keluar.
“Semakin banyak uang beredar di dalam, pertumbuhan ekonomi kita akan naik dengan rumus 3 parameter tersebut, sehingga UMK kita sekitar 2300 tahun 2024,” ucapnya.
Bahkan, saat ini pertumbuhan ekonomi di Sumenep meningkat, yang sebelumnya 3,1 % sekarang sudah mencapai 5,35 %
“Pemerintah akan mendorong pertumbuhan ekonomi dibeberapa sektor tidak hanya ketergantungan kepada Migas tapi bagaimana industri bahan olahan dan perdagangan bisa muncul,” harapnya.
Saat ini, kata Abd Rahman ada sekitar 14 ribu perusahaan yang mempunyai NIB (Nomer Induk Berusaha), hampir 90 persen UMKM yang menopang pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumenep
“Bupati menargetkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 sebesar 5,5 sampai 6 persen, karena semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, gairah dari industri bagus atau positif, yang tentunya berdampak pula kepada peluang kerja,” pungkasnya