SUMENEP | Sigap88 – Madura dikenal sebagai pulau penghasil garam terbesar di Indonesia memiliki sejuta eksotika wisata dan kuliner yang menarik untuk dikunjungi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Salah satunya adalah tradisi kontes sapi sonok, di Kabupaten Sumenep kontes sapi sonok ini mampu mengangkat harga sapi, sehingga kepulauan Madura yang termasuk peternak sapi Madura terbesar mampu memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat.
Kepala Desa Kecer Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep, Matlani yang merupakan ketua paguyuban neter kolenang Fundacion dan juga sebagai panitia festival sapi Sonok menyampaikan, bahwa di lapangan Desa Banasare digelar festival sapi sonok
“Festival sapi Sonok merupakan suatu bentuk pelestarian budaya Madura, dan juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat baik pelaku UMKM dan pedagang kaki lima,” ucap Kades Kecer Matlani.
Kades Kecer yang merupakan senior Kades di kecamatan Rubaru ini menegaskan bahwa, festival sapi Sonok di ikuti oleh semua paguyuban sapi Sonok seluruh Madura dengan peserta.
“Peserta sapi sonok lebih dari 100 pasang sapi yang terdaftar di setiap paguyuban sapi Sonok yakni, Kompas, Pantura, neter kokengang fundaciin, dan paguyuban lokal yang ada di kabupaten Sumenep,” tutu Matlani
Kontes sapi Sonok ungkap Matlani, dapat mencakup segala aspek, termasuk pemberdayaan masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Kontes sapi Sonok melibatkan lapisan masyarakat baik, pelaku seni pengrajin, tukang kayu, bahkan pedagang sapi sangat di untungkan,” jelasnya
Menurutnya, sapi sonok merupakan salah satu kreatifitas seni yang harus dipertahankan dan dilestarikan. Budaya asli Madura tersebut harus dijaga agar tidak pudar tergerus jaman.
Apalagi menurut Matlani, sapi sonok mampu meningkatkan nilai ekonomi sapi. Harga sapi terdongkrak naik. Harga bakalan sapi Sonok, ungkap Matlani mampu menembus Rp 25 juta dibandingkan sapi biasa yang harganya cuma Rp 5 juta
“Saya kepanjangan tangan pemerintah, bagaimana berharap pemerintah memberikan perhatian budaya lokal, demi peningkatan segala sektor bagi masyarakat,,” pungkasnya.
Kontes sapi sonok ini mendapatkan apresiasi dari Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo atas terselenggaranya kontes sapi sonok
“Kami sangat mendukung sekali masyarakat turut andil dalam kontestasi sapi Sonok yang merupakan budaya tradisi yang harus di lestarikan,” kata Bupati Achmad Fauzi
Memelihara sapi Sonok sangat berbeda dengan sapi biasa, butuh ketelatenan dan perhatian khusus, sehingga nilainya sangat tinggi, melebihi sapi biasa.
“Pemerintah hadir untuk bersama sama melestarikan sapi Sonok dengan pagelaran kontes sapi Sonok yang dilakukan oleh paguyuban,” terangnya