Surabaya | SIGAP88 – Kota Surabaya tepat pada hari Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII tahun 2024 berhasil mengukir sejarah baru
Pasalnya, pada hari ini Kamis (25/4/2024) halaman Balai Kota Surabaya menjadi tempat pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Otoda Nasional tahun 2024.
Dalam gelaran upacara yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia (RI) Muhammad Tito Karnavian
Dalam upacara itu, Presiden Republik Indonesia (RI) memberikan penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha tahun 2024 kepada Walikota Surabaya Eri Cahyadi bersama 13 kepala daerah lain di Indonesia. Tanda kehormatan itu diberikan langsung oleh Mendagri Tito Karnavian.
Pada kesempatan itu, Mendagri Tito Karnavian mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2023 dan penerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.
Berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2022, Kota Surabaya berhasil meraih skor 3,5866 dengan status Kinerja Tinggi. Skor ini menempatkan Surabaya di posisi tertinggi di tingkat kota.
Di bawah Surabaya, ada Kota Surakarta, lalu Kota Makasar, Kota Tangerang, Kota Semarang, Kota Medan, Kota Palembang, Kota Samarinda, Kota Metro, dan Kota Denpasar. Selain pemerintah kota, penghargaan ini juga diberikan kepada 5 provinsi dan juga 14 kabupaten di Indonesia. Total ada 29 Pemerintah Daerah yang meraih penghargaan hasil EPPD saat itu.
Menurutnya, pemberian penghargaan itu berdasarkan prinsip reward and punishment dan menciptakan iklim kompetitif antar semua kepala daerah.
“Saya harap pemberian penghargaan ini akan dapat betul-betul membangkitkan motivasi rekan-rekan untuk berkompetisi secara positif,” harapnya.
Mendagri juga menjelaskan bahwa penilaian dalam pemberian penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha maupun penghargaan hasil EPPD ini tidak dilakukan sendiri oleh Kemendagri. Melainkan itu dilakukan bersama semua unsur yang tergabung dalam tim panelis.
“Termasuk dari sekretaris militer juga mengecek dan kemudian diikuti juga oleh pihak-pihak eksternal, baik akademisi dan lembaga-lembaga internasional yang ada di Indonesia yang kredibel, yang mereka tidak bisa untuk diintervensi,” jelasnya
Untuk itu, Mendagri menyatakan bahwa pemda maupun kepala daerah yang menerima penghargaan itu harus berbangga.
Sebab, penghargaan itu diberikan bukan hanya berdasarkan penilaian dari Kemendagri tetapi bersama tim panelis yang dilakukan secara objektif.
“Jadi rekan-rekan yang terpilih, rekan-rekan perlu bangga. Karena rekan-rekan yang terpilih bukan terpilih karena pesanan, tapi betul-betul karena penilaian objektif yang cukup panjang, sesuai dengan variabel-variabel dan indikator yang sudah ditentukan, dan dilakukan wawancara satu-satu sehingga akhirnya terpilihlah penerima penghargaan ini,” pungkasnya