SUMENEP | Sigap88.com – Meningkatnya peristiwa kekerasan pada anak di Kabupaten ujung timur Pulau Madura (Sumenep) ini semakin tinggi dibandingkan dengan tahun 2022.

Kejadian kekerasan terhadap anak bukan hanya terjadi di wilayah daratan Sumenep saja akan tetapi terjadi pula di wilayah kepulauan Sumenep.

“Kejadian kekerasan terhadap anak sering terjadi dan mengakibatkan anak depresi,” kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep melalui Kabid Perlindungan anak. Jum’at (17/11)

Baca Juga  Sambut HUT TNI Ke-79, Kodim 0826 Pamekasan Gelar Karya Bhakti di Pasar 17 Agustus

Maka dari itu kata Kabid Perlindungan anak menyampaikan, Dinas Sosial akan mengadakan sosialisasi tentang kekerasan terhadap anak.

“Bulan ini kami akan menggelar sosialisasi tentang bahaya kekerasan terhadap anak di mulai dari kepulauan,” jelasnya.

Advertisement

Disebutkan oleh Kabid PA, peristiwa kekerasan terhadap anak tahun 2023 ini lebih tinggi dari tahun 2022. “Faktornya karena masyarakat sekarang sudah berani untuk melakukan pelaporan tentang kejadian yang menimpanya,” paparnya

Baca Juga  Babinsa Koramil Pakong Pantau Pembangunan Menara Air di Dusun Sumber Bintang

Peristiwa kekerasan terhadap anak seperti sampai kepada pencabulan, masyarakat ada yang enggan untuk melaporkan karena peristiwa tersebut merupakan aib.

“Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat besar dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.guna menekan terjadinya kekerasan terhadap anak,” pungkasnya

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE