Sumenep | Sigap88 – Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, memastikan ditubuh UPP Sapeken tidak ada pungli.
“Saya tegaskan bahwa tidak ada pungli di UPP Sapeken seperti yang beredar di media,” kata kepala UPP Sapeken Djumari. Rabu (09/08)
Dia, (Djumari red) menyampaikan,, tugas kami hanya pelayanan terkait keselamatan pelayaran dan bongkar muat barang dan pengawasan bongkar muat.
“Kami hanya bisa menerima PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sesuai ketentuan,” ucapnya
Menurutnya, mengenai dana yang menurut pemberitaan yang tersebar di media sebesar Rp 4.000.000 itu ranahnya keagenan.
“Jadi perlu di klarifikasikan kepada keagenan, karena wewenangnya adalah keagenan,” terang Djumari
Djumari juga menjelaskan bahwa pada waktu kapal LGT Cahaya Maulida, milik PT MGA saat melakukan bongkar muat di kepulauan Sepanjang, petugas dari UPP Sapeken berada di sepanjang selama 3 hari 2 malam.
“Petugas kami melakukan pengawasan selama 3 hari 2 malam di pulau sepanjang.
Sementara itu, pihak keagenan Hendri menjelaskan bahwa di kepulauan Sepanjang Kecamatan Sapeken, ada kegiatan kapal LGT Cahaya Maulida, membawa barang milik PT MGA dan masih melakukan uji coba di pulau sepanjang, (Minyak/gas)
“Kapal LGT Cahaya Maulida yang taraf uji coba di kepulauan Sepanjang kami yang mengageni,” kata Hendri.
Hendri merinci bahwa uang Rp 4.000.000 tersebut merupakan total biaya operasional termasuk, biaya speed boad Rp 2.000.000, sewa kendaraan bermotor dari pelabuhan tembing ke titik perusahaan, biaya konsumsi dan lain lain, sehingga total mencapai Rp 4.000.000.
“Uang Rp 4.000.000, tersebut bukan hanya biaya penerbitan surat ijin berlayar akan tetapi rinciannya seperti yang disebutkan,” tegas Hendri.
“Jadi, kami dan UPP Sapeken tidak ada pungutan liar, akan tetapi ada rinciannya seperti yang disebutkan,” pungkasnya