Sumenep | SIGAP88 – Kampung Wisata ‘Kasur Pasir’ yang berada di Desa Legung Timur Kecamatan Batang Batang Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur masuk dalam usulan Pemkab Sumenep sebagai peserta anugrah desa wisata Indonesia.

“Kami telah membentuk tim dan kemungkinan Pemkab Sumenep pada bulan Februari 2023 akan mengusulkan Desa Legung Timur menjadi Desa Wisata Kasur Pasir sebagai peserta anugrah desa wisata Indonesia,” kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pendidikan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Muhammad Iksan. Senin (16/01/2023)

Menurut Iksan, untuk menunjang desa Wisata maka yang perlu di support sektor infrastrukturnya, selain itu, juga pembenahan galerinya. “Nantinya, pihak Pemkab akan memberikan support bagaimana keunikan wisata kasur pasir masuk dalam keunikan wisata,” jelasnya.

“Untuk mendorong itu semua, diperlukan konsistensi pihak masyarakat, pemerintah desa, Kecamatan, DPMD dan Dinas Pariwisata,” ucap Iksan

Baca Juga  Hari Santri Nasional 2024 : ini Pesan Sekda Kabupaten Sumenep

Masih kata Iksan, yang perlu diperhatikan yakni Infrastruktur, kebersihan dan keindahan. “Walaupun desanya biasa biasa saja, apabila desanya di branding lebih bagus akan menghasilkan lebih baik” ucapnya

Advertisement

Saat ini, terang Iksan, ada beberapa desa wisata yang menjadi prioritas yaitu Kasur pasir di desa Legung Timur, wisata kesehatan di pulau Gili Eyang, desa Semaan, Masalembu dengan burung Kakak tua jambul kuning dan Pulau Ra’as dengan Kucing Busoknya.

“Diantara 5 desa wisata tersebut mana yang branding nya bisa dinilai keunikannya, kebersihan, keindahan dan peran serta masyarakatnya, sehingga mampu memikat daya tarik pengunjung,” urainya.

Mantan Kepala Dinas sosial ini memaparkan tentang paket wisata. “Dengan banyaknya tempat wisata di Kabupaten Sumenep maka, dimungkinkan Pemkab dapat memberikan paket wisata” ujarnya

Baca Juga  Pemkab Pamekasan Dorong Para Pembatik Sejahtera

“Apabila para wisatawan yang menginap di desa wisata kasur pasir bisa melanjutkan ke wisata yang lain yang dekat dengan wisata Kasur pasir seperti pantai Lombang atau ke wisata kesehatan di Gili Eyang, nantinya akan meningkatkan ekonomi masyarakat,” imbuhnya.

Sehingga, nantinya apabila sudah bisa memikat para wisatawan masuk ke desa wisata kita koneksikan untuk mereka membuat paket wisata. “Kita akan melakukan pelatihan bagi semua Pokdarwis dengan pelatihan mendesain atau membuat homestay,” tuturnya.

Sementara itu, Hanafi, Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) desa Legung Timur menyampaikan, kasur pasir adalah suatu kebiasaan orang di desa Legung Timur sejak nenek moyang dulu.

Menurutnya, pada tahun 2015 pernah ada yang melakukan penelitian yaitu Dosen Trisakti Jakarta yang melakukan observasi dengan tidur di kasur pasir. “Dia menyampaikan bahwa memang ada daya tarik, namun sampai saat ini penjelasan konkritnya kami belum tahu,” ujar Hanafi

Baca Juga  Babinsa Desa Pangereman Dampingi Pengolahan Lahan untuk Ketahanan Pangan

Disetiap rumah warga Desa Legung Timur pasti ada kasur pasirnya, “karena masyarakat merasakan bahwa tidur di kasur pasir saat siang hari merasakan hawa dingin, akan tetapi saat malam hari merasakan kehangatan,” tuturnya.

“Wisata desa kasur pasir ini merupakan satu satunya di dunia yang adanya di desa Legung Timur,” jelasnya.

Maka, kami juga memohon kepada pemerintah daerah bahkan ke pemerintah pusat untuk turut mendukung peningkatan desa wisata kasur pasir. “Kami menginginkan wisatawan bisa menginap dan berbaur dengan masyarakat sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” pungkasnya

sigap88.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE