Pamekasan | Sigap88 – Dinkes Pamekasan, Madura Jawa Timur dalam rencana kerja tahun 2023 fokus pada peningkatan SDM. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan Dr Saifudin, M.Si saat ditemui di ruang kerjanya oleh awak media
“Prioritas pembangunan kesehatan di Kabupaten Pamekasan adalah melanjutkan visi dan misi Bupati yang salah satunya peningkatan kualitas dan penguatan Sumberdaya Daya Manusia (SDM),” kata Saifudin, Rabu (04/01/2023).
Saifudin menjelaskan bahwa Stracing lebih kepada promotif preventif dibanding kurativ. Ia mengharapkan dalam membangun kesehatan dibutuhkan kerjasama berbagai pihak dalam mengajak masyarakat untuk hidup sehat.
“Kalau kita kerjasama, kolaborasi semua pihak, yang penting promotif preventif, mengajak masyarakat hidup sehat agar menjadi budaya. Kita lebih banyak memberikan edukasi pemberdayaan kepada masyarakat supaya masyarakat tidak mudah sakit dan masyarakat paham cara hidup sehat” ujarnya
Saifudin juga menjelaskan bahwa di kabupaten Pamekasan ada 13 kecamatan, maka hal itu perlu adanya menguatkan fasilitas kesehatan (Faskes)
“Dengan mengakreditasi 21 Puskesmas yang ada, rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta telah kami akreditasi dan melakukan pembinaan agar pelayanannya profesional,” paparnya
Sehingga kata Saifudin, program pemerintah mengenai angka kematian menurun dan derajat kesehatan meningkat.
Selain itu, pihaknya juga memberikan edukasi kepada masyarakat melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan dengan jaringan dan jejaring yang ada termasuk melalui media.
Saifudin memaparkan tentang Kesehatan Ibu Hamil (Bumil) bahwa kematian Ibu dan bayi adalah indikator kesejahteraan dan merupakan salah satu indikator indeks kesehatan masyarakat.
“Prioritas kita juga mengenai keselamatan Ibu dan anak sehingga anak lahir sempurna tanpa mengalami gizi buruk, maka, kita menegaskan agar semua Bumil dilayani sesuai standar, ANC (Antiatal Care) periksa kehamilan sampai 6 kali,” tuturnya.
Saifudin menegaskan, persalinan Bumil harus dilakukan oleh bidan atau dokter di puskesmas, “Persalinan harus dilaksanakan di Puskesmas, bukan di Polindes dan harus ditolong oleh bidan dan dokter,” tegasnya.
Saifudin menjelaskan bahwa pihaknya mempunyai inovasi klaster Penakib (Penurunan Angka Kematian Ibu) dengan membagi lima klaster se Kabupaten Pamekasan yang membawahi 13 Kecamatan dan 21 Puskesmas, dan disetiap klaster ada dokter spesialis anak, dokter puskesmas bidan kordinator Puskesmas dan yang lain.
“Jadi, kita setiap Minggu menerima laporan jumlah yang akan melahirkan berapa, yang resiko tinggi berapa, resiko rendah berapa, sehingga semua dapat terpantau dan harapannya selamat Ibunya dan selamat pula bayinya,” pungkasnya