Sumenep | Sigap88- Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sepanjang tahun 2022 melakukan giat penebangan di hutan produksi
Asper Sepanjang Puguh Pambudi menyampaikan bahwa giat di tahun 2022 ada Reboisasi seperti sulaman tanaman ke dua dan ke tiga dan juga pemeliharaan serta tebangan.
“BKPH Sepanjang di tahun 2022 tidak ada penanaman kembali, belum ada intruksi dari Irjen belum keluar,” kata Asper Puguh. minggu (09/10)
Sedangkan, untuk tebangan sendiri, tebangan A ada tiga petak, tebangan B satu petak, sedangkan tebangan E 15 petak.
“Kami mempunyai target tersendiri, yaitu di tebangan A sebanyak 832 kubek, tebangan B sebanyak 29 kubek, dan tebangan E sebanyak 207 kubek,” jelasnya.
Dijelaskan oleh Puguh bahwa pekerjaan tebangan telah selesai 100 persen, tinggal angkut kayu ke areal penampungan yang belum sepenuhnya selesai.
“Hanya tebangan A di petak 37b tinggal angkutannya, dan kami telah mencapai target yang sudah ditentukan,” ucapnya.
Nantinya, setelah penebangan, kayu akan kami distribusikan ke TPK Marengan. selain itu kami juga melayani masyarakat lokal untuk pembelian.
“pembelian di sini kita kapling dan ajukan ke TPK, dan apabila telah di setujui oleh TPK keluar harga, jadi yang menentukan harga TPK,” jelasnya.
Bahkan, Puguh menjelaskan tentang kerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) mengenai penanaman jambu mete.
“Perhutani telah melakukan sharing dengan LMDH sejak tahun 2019 mengenai penanaman jambu mete dengan ketentuan sharing 15 persen kepada perhutani, 80 persen untuk masyarakat penanam dan 5 persen untuk LMDH,” terangnya.
Saat ini yang sudah sharing ada dua petak petak 36 sama petak 40 sekitar 60 hektar dan yang sudah produktif sekitar 15 hektar. “Tujuannya agar masyarakat mempunyai pendapatan, sehingga masyarakat turut peduli dengan keberadaan hutan, dengan penghasilan yang nantinya diterima dari hasil sharing,” pungkasnya
