Sumenep | Sigap88 – Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep bekerja sama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di beberapa kecamatan seperti di Kecamatan Saronggi, Kalianget serta Kecamatan Kota Sumenep. Senin (25/07).
Workshop IKM, dengan memanfaatkan platform merdeka mengajar dan analisis raport pendidikan bagi kepala sekolah dan guru, pelaksana IKM mandiri, dihadiri oleh semua kepala sekolah di setiap Kecamatan
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur Agus Dwi Saputra menyampaikan, pihaknya mengadakan workshop dengan semua kepala sekolah yang tujuannya untuk memantapkan kegiatan IKM.
Menurutnya, pelaksanaan IKM di Kabupaten Sumenep di tahun ajaran 2022/2023 masih memakai beberapa opsi. “Kalau yang sudah memakai IKM bagi sekolah penggerak,” kata Kadisdik Agus
“Penerapan IKM ini telah tertuang dalam Permendikbud tentang pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran, pasca Pandemi Covid-19,” jelasnya
Jadi, satuan pendidikan masih diberi kesempatan mau ikut mandiri belajar. maksudnya sekolah bisa memakai kurikulum yang lama seperti K13 atau yang disempurnakan, dengan isian kurikulum Merdeka.
Sedangkan Opsi yang kedua yaitu, kurikulum berubah dengan penerapan kurikulum Merdeka yang menggunakan perangkat ajar yang telah disediakan di Platform merdeka mengajar. “Kalau yang sudah mandiri berbagi sepenuhnya memakai kurikulum Merdeka,” terang Agus
Disebutkan oleh Agus, di kabupaten Sumenep tingkat SD ada 53 sekolah penggerak sedangkan, untuk tingkat SMP sebanyak 23 sekolah.
“Sekolah penggerak, nantinya akan jadi pioner bagi sekolah yang lain, bisa dijadikan tutor, narasumber, dengan begitu sekolah yang belum menjadi sekolah penggerak mengadakan workshop yang narasumbernya teman temannya sendiri,” ucapnya.
Disampaikan oleh Agus, kurikulum Merdeka mempunyai tujuan mewujudkan profil pelajar Pancasila. “Kurikulum Merdeka dalam rangka pengembangan siswa dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila yang terdiri dari, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak, kreatifitas, gotong royong, kebhennekaan global,bernalar kritis dan kemandirian,” paparnya.
“Intinya memberikan penguatan proyek profil Pancasila, dengan memberikan kegiatan terhadap siswa,” pungkasnya