KOTA KEDIRI | SIGAP88 – Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason menegur dan menghentikan acara puluhan pesilat yang sedang berkumpul/ berkerumun di salah satu Kafe yang berada di wilayah Jalan Dr. Saharjo, Kelurahan Campurejo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Minggu (24/03/2024) dini hari.
Mukhlason mengungkapkan, pihaknya menerima aduan masyarakat melalui perpesanan WhatsApp, yang isinya ada puluhan remaja memakai atribut “komunitas“ yang berafiliasi pada salah satu perguruan pencak silat.
Dirinya yang sedang menggelar patroli sahur “on the road“ langsung menuju titik lokasi yang dimaksud dalam isi perpesanan WhatsApp itu. Dan ternyata informasi yang ia terima adalah benar adanya.
“Acara kegiatan sosial mengumpulkan uang untuk membantu sesama itu bagus, tapi janganlah acara kumpul-kumpul untuk tujuan mulia ini kemudian dikotori dengan acara minum-minuman keras beralkohol, apalagi sekarang adalah bulan suci Ramadhan,” ujar Mukhlason.
Di Kafe yang berlokasi tak jauh dari lampu traffic light Campurejo, Mukhlason mengumpulkan puluhan pesilat itu untuk dilakukan pemeriksaan identitas, penggeledahan badan untuk memastikan tiada senjata tajam maupun narkoba, pemeriksaan kendaraan bermotor yang mereka kendarai.
Dalam pemeriksaan identitas tersebut, beberapa di antaranya teridenfikasi berdomisili luar kota, ada yang dari Tuban, dan Probolinggo. Ada juga yang mengajak istrinya. Dalam pemeriksaan tersebut, beberapa di antaranya terbukti mengkonsumsi minuman keras beralkohol, dan mereka juga mengakui perbuatannya. Hal itu juga dibuktikan dengan ditemukannya beberapa minuman keras jenis ciu dalam kemasan botol air mineral.
Kepada polisi, mereka mengaku bahwa acara kumpul-kumpul di Kafe tersebut tujuannya untuk menggalang dana yang disumbangkan kepada masyarakat kurang mampu. Namun ironisnya, lanjut Mukhlason, acara kumpul-kumpul yang bertujuan mulia itu justru bercampur baur dengan minum-minuman keras beralkohol.
“Apakah acara kumpul-kumpul ini sudah ada pemberitahuan maupun ijin ke Kepolisian ?,” tanya Mukhlason di hadapan puluhan pesilat tersebut.
“Ijin menjawab, ..belom Pak ..!!!,” kata salah satu anggota pesilat menanggapi.
Acara kumpul-kumpul itupun akhirnya dihentikan. Menurutnya, acara kumpul-kumpul yang dilakukan komunitas ini tidaklah ijin maupun pemberitahuan ke Kepolisian setempat, dan yang paling ironis adalah ditemukannya minum-minuman keras beralkohol dalam acara tersebut.
“Saya imbau semuanya untuk pulang ke rumah masing-masing, dengan tertib dan jangan konvoi, sekali lagi, jangan konvoi ..!!!,” imbau Mukhlason.
Mukhlason juga berpesan untuk menutupi pakaian berlogo “Komunitas yang berafiliasi pada perguruan pencak silat“ itu dengan jaket atau pakain umum. Kemudian, seluruh anggota “Komunitas” itupun meninggalkan Kafe tersebut.
Mukhlason menyebut aduan masyarakat yang sampai ke pihaknya terkait puluhan remaja berbusana serba hitam masuk ke Kafe tersebut, warga kemungkinan menilai hal itu bisa berpotensi menimbulkan keributan antar remaja yang akhir-akhir ini kerap terjadi, baik itu pelakunya anggota gangster maupun antar pesilat.
Atas aduan masyarakat itu, Mukhlason sangat mengapresiasi pihak warga yang mau pro aktif memperhatikan kamtibmas. “Setiap aduan masyarakat pasti kita tindak lanjuti,” pungkasnya. (*)