SUMENEP | Sigap88 – Harga beras di Sumenep meroket, Pemkab berikan solusi pasar murah, hal itu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Sumenep guna menekan lonjakan harga beras yang terus terjadi di seluruh wilayah di Indonesia
Sekdakab Sumenep Edy Rasiyadi mengatakan bahwa pihaknya melakukan operasi pasar atau pasar murah guna menekan angka kenaikan inflasi, serta untuk memulihkan perekonomian masyarakat.
“Dengan adanya pasar murah, perekonomian masyarakat bisa terus menggeliat” kata Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sumenep, Edy Rasiyadi, Kamis(29/2)
Selain itu ungkap Edy, operasi pasar murah juga menjadi langkah pemerintah daerah dalam memulihkan perekonomian serta mengendalikan inflasi daerah.
“Dengan adanya operasi pasar diharapkan bisa menjaga dan menekan kenaikan inflasi.Pemkab Sumenep menghadirkan pasar murah kepada masyarakat untuk menjawab kebutuhan masyarakatnya agar bisa memenuhi kebutuhan pangan, khususnya beras yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat” tuturnya
Edy merinci ada 5 ton beras, 300 liter minyak goreng dan 50 kg gula pasir yang pihaknya lakukan dalam operasi pasar atau pasar murah.
“Pasar murah tersebut hasil kerjasama dengan bulog untuk memberikan keringanan kepada masyarakat di tengah melonjaknya harga beras” jelasnya.
Bahkan, Edy berpesan kepada masyarakat agar tidak perlu panik di tengah harga beras yang masih tinggi, sebab kata dia, Pemerintah pasti selalu hadir untuk memberikan solusi agar masyarakat tetap bisa membeli beras dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan yang saat ini di pasaran.
“Jenis berasnya SPHP, dengan harga Rp. 10.800 per kilo gram, minyak Rp. 13.500, dan gula Rp. 16.000. Itu karenanya kami berpesan kepada masyarakat tidak perlu kuatir, sebab pemerintah selalu ada dengan solusinya” paparnya.
Edy juga menegaskan, Pemkab tidak hanya memberlakukan pasar murah di wilayah Kabupaten Sumenep saja akan tetapi, juga mendistribusikan ke wilayah kepulauan juga.
“Dalam awal bulan Maret ini akan dilakukan operasi pasar di setiap kecamatan kepulauan,” imbuhnya
Sementara, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setdakab Sumenep, Dadang Deddy Iskandar menyebutkan, kegiatan pasar murah atau operasi pasar beras murah bagi setiap masyarakat pembeli dilakukan terlebih dahulu pencelupan tinta sebagai tanda sudah mendapatkan atau menebus beras murah.
“Ini kita lakukan untuk menghindari adanya masyarakat yang membeli atau menebus sampai dua kali. Makanya kita beri tanda tinta di tangan mereka, dan pembelian maksimal 2 sak 5 kg, minyak juga 2 liter dan gula 1 kg” ucap Dadang Dedy Iskandar.
Pada hari ini lanjut Dadang, pihaknya bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang bekerjasama dengan Bulog menggelar pasar murah dengan menjual beras murah sebanyak 5 ton, minyak goreng 300 liter lalu gula 50 kg dengan persyaratan KTP dan tanda tinta.
“Setiap masyarakat yang melakukan pembelian akan di tandai dengan tinta di jarinya, karena masyarakat hanya bisa beli satu kali, demi pemerataan kepada masyarakat yang lain,” tutupnya