Sumenep | Sigap88 – Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, Kementerian Pendidikan memprogramkan sekolah “Penggerak” baik dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA.
Tidak ketinggalan SDN Sapeken IV, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menjadi salah satu SD di Kabupaten Sumenep yang lolos dalam seleksi SD penggerak angkatan pertama dan mampu menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)
Kepala SDN Sapeken IV Mastuki, S.Pd, SD menyampaikan kepada media ini, untuk menjadi SD penggerak harus melalui proses panjang, yang mana kepala sekolah harus.mampu menjabarkan apa yang telah menjadi acuan pemerintah melalui proses pertanyaan seputar pendidikan melalui online dan daring.
Menurutnya, SD penggerak harus mampu memberikan tauladan atau contoh bagi sekolah lain dalam kegiatan pembelajaran.
Mastuki mengutip sedikit apa yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan ‘Saya mau kenalkan satu konsep sekolah penggerak’ jadi dalam meningkatkan mutu pendidikan harus ada konsep sebagai acuan dalam memberikan pembelajaran.
Bahkan kata Mastuki, sebagai SD penggerak harus menjadi spirit bagi sekolah SD yang lain. “Sebagai SD penggerak, bukan hanya bisa meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang di tempati, akan tetapi, mampu memberikan dorongan kepada SD lain dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi siswa/i,” ungkap Mastuki.
Pria yang sudah puluhan tahun mengabdi sebagai pendidik di kepulauan Sapeken ini berkomitmen, untuk meningkatkan pendidikan di kepulauan Sapeken, sehingga setara dengan SD yang ada di daratan.
“Medan yang sangat jauh dari kota Kabupaten Sumenep bukan menjadi penghalang untuk meningkatkan pendidikan, dan hasilnya SDN Sapeken IV bisa setara dengan SD yang ada di daratan,” tegasnya. Rabu (12/07).
Terpisah, salah satu pengawas SD di Sapeken Englan Andi Azis, S.Pd menyampaikan, dengan menjadikan SDN Sapeken IV sebagai SD penggerak membuktikan bahwa SD yang ada di kepulauan juga mempunyai potensi besar untuk meningkatkan pendidikan.
“Ini membuktikan bahwa pendidikan yang berada di kepulauan terluar di Kabupaten Sumenep juga mempunyai potensi,” ucapnya melalui sambungan teleponnya.
Menurutnya, SDN Sapeken IV sebagai SD penggerak kegiatan pendidikannya berjalan dengan baik dan perangkat pembelajaran yang berkaitan dengan kelancaran keberlangsungan sekolah penggerak sudah dilaksanakan dengan nuansa kurikulum merdeka (P5).
Sehingga, SDN Sapeken IV melakukan kegiatan Bazar yang sudah di laksanakan beberapa tahun di setiap akhir pelajaran.
“Penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sudah dilaksanakan seperti pembelajaran mandiri di luar jam sekolah dan SDN Sapeken IV dapat membuat eksperimen seperti memanfaatkan oli bekas dan minyak goreng bekas dijadikan pengganti elpigi, serta dapat membuat masakan khas Sapeken juga peneliti budaya,” paparnya.